SEPERTI KATA OSHO SANG PRAKTISI SPIRITUAL POST MODERNISME, CUKUP DENGAN KAPIR. ALIAS KAGAK PAKE MIKIR.

ShamMind - The Art Of SUWUNG.

Kita terlalu menyibukkan diri dengan berbagai macam teori. Sangat suka menggulang-gulungkan diri pada berbagai macam teori yang sebenarnya pun masih bersifat opini dalam asumsi. Dan anehnya lagi, semangkin rumit bin ribet bentuk teori yang di yakini, semangkin yakin pula bahwa ini adalah jalan kebenaran.

Ada banyak orang yang mengartikan SUWUNG itu tinggi di atas langit. Hingga untuk mencapai itu sulit. Hanya orang-orang tertentu dan orang-orang yang terpilih sajalah yang bisa mencapainya. Atau hanya dengan jalan yang njlimet, ribet dan sulit untuk mencapainya.

Padahal.. SUWUNG itu hanya TIDAK BERFIKIR, dengan demikian fikiran menjadi tunduk pada KESADARAN sebagai Sejatine Ingsun. Walau memang untuk melatihnya butuh usaha yang sungguh-sungguh. Tetapi bukan pula berarti lantas menjadi malaikat atau dewa. Tidak!!

ISRA' itu jalan ke atas. Ke Sidratul Muntaha. Mesti melewati 7 lapis langit, simbol dari 7 lapis jiwa. Atau 7 level system berfikir manusia dalam keterserapannya pada dimensi materi atau dunia atau bentuk-bentuk yang berada di luar fikiran itu sendiri.

Makanya orang-orang yang masih berada dalam proses ke atas alias ISRA' itu, karakter keyakinannya masih IMANEN. Masih kaku kayak BH baru beli atau kanebo kering. Masih penuh bentuk yang menurutnya benar, hingga sulit melihat bentuk lain yang bersebrangan dengan bentuk yang ada difikirannya.

Ini mungkin yang disebut ma'ul hayat atau Kundalini. Suatu alur energi KESADARAN yang mengalir naik ke atas di tulang belakang. Dari tulang ekor di antara tulang sulbi hingga ke puncak kepala dan terakhir di kening antara dua alis. Tempatnya pintu dimana ekor Korpus sebagai bagian dari kelenjar Pineal. Menjadi aktif ketika energi ini sampai. Banyak orang menyebutnya mata ke tiga. Menjadi manusia seutuhnya. Inilah Sidratul Muntaha. Simbol kecerdasan dan lambang dari fikiran yang terbuka dan nggak lagi kaku kayak kanebo kering

Dan MI'RAJ adalah orang-orang yang sudah sampai pada Sidratul Muntaha. Menjalani kembali perjalanan balik sebagai manusia biasa yang biasa-biasa saja. Tidak ada lagi bentuk pasti difikirannya makanya disebut diam. Karakter fikiran nya sudah TRANSEDEN yang IMANEN. Atau lebih tepatnya IMANEN yang sekaligus juga TRANSEDEN.

Perjalanan menuju SUWUNG itu sederhana. Manusiawinya manusia biasa yang biasa-biasa saja. Seperti kata Osho sebagai seorang praktisi spiritual post modernisme, hanya tidak mikir.

SUWUNG sajalah!


Komentar

Postingan populer dari blog ini

UNTUK MENCAPAI SUWUNG, ADA 3 TAHAPAN MEDITASI YANG MESTI DIJALANI.

TINGGALKAN FIKIRAN MU DI RANAH HAKIKAT. LALU TERBANGLAH LURUS KE ATAS BEBAS LEPAS. TANPA BENTUK, TANPA SEGALA MACAM TEORI NJLIMET MU, TANPA KONSEP APAPUN.

SUWUNG Itu Melihat Ke Dalam