SUWUNG ITU BUKAN ZERO MIND TETAPI BENING MELIHAT, MENDENGAR DAN BERFIKIR.
ShamMind - The Art Of SUWUNG.
Mata adalah alat untuk melihat apapun yang ingin dilihat, kecuali mata itu sendiri karena mata tak dapat melihat dirinya sendiri. Untuk melihat mata, kita perlu alat bantu cermin. Ini hanyalah analogi sederhana untuk menggambarkan kesadaran.
Kesadaran itu ingin eksis, dan untuk menyatakan ke-eksistensian-nya, kesadaran butuh fikiran. Hanya fikiran lah yang bisa menyadari adanya KESADARAN. Karena karakter fikiran adalah berfikir, berfikir menyadari adanya kesadaran. Fikiran butuh wadah, otak dan system neuron beserta kabel-kabel halus syaraf sebagai wadahnya. Otak beserta system neuron syaraf pun butuh wadah, tubuh lah sebagai wadahnya. Jadilah kelengkapan satu kesatuan tunggal makhluk yang disebut MANUSIA. Kesadaran/Ruh - Fikiran/Jiwa - Tubuh, bahasa englen nya Spirit - Soul - Body. Sebab manusia adalah makhluk evolusi.
Fikiran punya kehendak, keinginan dan minat. System neuron membuat syaraf berkembang ke arah itu. Sebab manusia adalah makhluk falsafi.
ShamMind - The Art Of SUWUNG adalah jalan by-pass dengan konsep SPIRITUAL POST MODERNISME. Konsep kekinian yang sederhana, mudah dan akurat. Pencapaian SUWUNG bukanlah hasil akhir. Namun dengan SUWUNG sebagai simbol dari MENYADARI KESADARAN penyelaman ke kedalaman diri dimulai dengan bertambahnya PERCEPATAN PEMIKIRAN SPIRITUAL.
Bila suwung itu letaknya di langit, untuk menyelam ke kedalaman diri kita mesti kembali turun ke bumi. Menjadi manusia biasa yang biasa-biasa saja. Beraktivitas selayaknya manusia biasa. Makan, minum, tidur, bersosialisasi, ngeseks, dan lain sebagainya. Hanya saja dengan pemikiran yang baru selayaknya bayi yang baru lahir. Pemikiran yang menyadari kesadaran, yang sudah MENGENAL DIRI SEJATINYA sebagai pusat semesta, MIKROKOSMOS.
Menyadari kesadaran membuat fikiran menjadi BENING MELIHAT, BENING MENDENGAR dan tentu saja BENING BERFIKIR. Suwung itu bukan zero mind, tapi bening melihat, mendengar dan berfikir. Mind tidak akan pernah bisa zero, sebab karakter dari pada mind adalah berfikir, dan selamanya fikiran tak akan pernah bisa meninggalkan karakternya sendiri.
#ShamMind
Kalau dalam islam...kembali fitrah kali yah
BalasHapus